Putri, seorang pemuda asal Desa Penapali, Kabupaten Bima, memiliki cerita inspiratif yang patut untuk dibagikan. Sebagai seorang yang tumbuh dengan kepribadian introvert, Putri cenderung menghindari keramaian, lebih suka menghabiskan waktu di rumah, dan jarang terlibat dalam diskusi kelompok. Keengganannya untuk berbicara di depan umum dan rasa tidak percaya diri kerap menjadi hambatan besar dalam hidupnya. Namun, semua itu berubah sejak ia bergabung dan terlibat dalam Program Desa Damai yang diinisiasi oleh La Rimpu (Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan).
Saat pertama kali diajak bergabung, Putri tidak berpikir dua kali. Meski awalnya ragu, ia memutuskan untuk mengambil langkah besar dalam hidupnya. Dengan tekad yang kuat, ia ingin mengubah kebiasaan dan pola pikirnya yang selama ini dianggap menghambat dirinya untuk berkembang. “Besar harapan saya dengan mengikuti Program Desa Damai (Kampo Mahawo) ini, saya bisa menjadi seorang yang pemberani, berjiwa sosial tinggi, dan tidak takut tampil di depan banyak orang. Saya yakin, perubahan ini akan bermanfaat tidak hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk keluarga dan masyarakat,” ujar Putri saat mengenang awal perjalanannya.
“Awalnya saya gemetar dan tidak yakin bisa melakukannya, tetapi dengan dorongan dari fasilitator La Rimpu yang selalu ramah dan merangkul, saya berhasil melewati rasa takut itu,” kenangnya.
Saya mengenal Putri, pertama kali, saat saya memfasilitasi kegiatan di Desa Penapali. Kenal pertama kali tentunya saat kegiatan TOT Fasilitator Desa, tetapi, saat itu, saya mengenalnya sebagai sosok pemalu yang hampir tidak pernah berbicara saat di forum. Kalaupun diberikan kesempatan, Putri hanya merespons dengan aura tersipuh malu setengah menolak.
Tetapi, dengan sikapnya itu, saya justru penasaran dengan sosok Putri sehingga suatu waktu saya memberikan kesempatan pada Putri untuk mencoba menjadi penanggung jawab untuk mengkoordinasi peserta yang ikut dalam salah satu kegiatan. Ternyata dengan sifat introvert-nya, pantang untuk Putri menolak tanggung jawab yang diberikan (dalam hati saya, terucap ternyata orangnya amanah dan bertanggung jawab).
Perjalanan Transformasi
Melalui serangkaian kegiatan dalam Program Desa Damai, Putri mulai menemukan dirinya yang baru. Program ini tidak hanya memberikan pelatihan teknis, tetapi juga menciptakan ruang aman bagi perempuan seperti Putri untuk belajar dan berkembang. Ia mengikuti pelatihan menjadi fasilitator desa, pemberdayaan perempuan, pemetaan konflik, pelatihan kesetaraan gender, hingga keterampilan negosiasi. Dari setiap kegiatan, Putri mendapatkan pengalaman berharga dan pelajaran yang tidak ternilai harganya.
Salah satu momen yang paling berkesan bagi Putri adalah ketika ia berhasil memfasilitasi diskusi kelompok untuk pertama kalinya. Ini juga menjadi titik transformasi Putri. “Awalnya saya gemetar dan tidak yakin bisa melakukannya, tetapi dengan dorongan dari fasilitator La Rimpu yang selalu ramah dan merangkul, saya berhasil melewati rasa takut itu,” kenangnya.
Baca juga: Erita Ibrahim: Mendamaikan dengan Kampo Mahawo
Selain itu, Putri juga mulai memahami pentingnya analisis konflik di desa, khususnya terkait isu-isu yang berdampak pada perempuan. Ia belajar bagaimana mengidentifikasi akar masalah, membangun komunikasi yang efektif, dan mencari solusi yang inklusif. Dengan pengetahuan ini, ia kini lebih peka terhadap situasi di desanya dan aktif berkontribusi dalam menyelesaikan konflik di desanya.
Dampak Positif Lingkungan Khususnya Desa Penapali
Transformasi signifikan pun mulai terlihat. Putri yang sebelumnya pendiam kini lebih percaya diri untuk berbicara di depan umum. Ia mulai aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, dan menyampaikan pendapatnya. Lebih dari itu, ia juga menjadi lebih peka terhadap isu-isu yang terjadi di desanya, khususnya terkait konflik dan hak-hak perempuan. “Saya jadi lebih melek terhadap konflik di desa, terutama tentang bagaimana memperjuangkan hak-hak perempuan. Kini saya merasa lebih berdaya dan siap untuk turut berkontribusi dalam pembangunan desa yang damai,” tambahnya.
Perubahan Putri tidak hanya dirasakan oleh dirinya sendiri, tetapi juga oleh orang-orang di sekitarnya. Keluarganya, yang dulunya membatasi aktivitasnya, kini memberikan dukungan penuh untuk setiap kegiatan positif yang ia ikuti. Perubahan ini menjadi inspirasi bagi keluarganya untuk lebih terbuka terhadap kegiatan pemberdayaan perempuan. “Dulu keluarga saya jarang mengizinkan saya ikut kegiatan. Tapi setelah melihat perubahan saya, mereka sekarang mendukung sepenuhnya,” ungkap Putri.
Ia menjadi penggerak yang menginspirasi perempuan lainnya untuk berani mengambil peran aktif dalam berbagai kegiatan pemberdayaan. Kelompok perempuan yang dibentuk Putri dan perempuan Desa Penapali kini rutin berdiskusi dan berkontribusi dalam berbagai program, menciptakan dampak positif yang lebih luas di desa mereka.
Semoga La Rimpu terus mendampingi kami dalam jangka panjang, agar desa kami benar-benar menjadi contoh desa damai yang sesungguhnya
Putri pun dengan antusias membagikan pengetahuan yang ia dapat kepada keluarga, teman sebaya dan kelompok Perempuan lain di desanya. Ia berharap dapat menginspirasi mereka untuk ikut serta dalam perjalanan pemberdayaan ini. Beberapa teman Putri bahkan mulai bergabung dalam program yang sama setelah melihat perkembangan yang dialaminya.
Harapan untuk Masa Depan
Putri memiliki harapan besar agar program-program seperti yang diberikan oleh La Rimpu tidak bersifat sementara. “Saya berharap kegiatan positif seperti ini terus berlanjut dan dapat meningkatkan kapasitas diri kami serta desa. Dengan begitu, saya dan teman-teman muda lainnya, terutama para perempuan, bisa terus berkembang dan menjadi bagian dari pembangunan Kampo Mahawo yang sesungguhnya,” jelas perempuan berhijab ini.
Putri berharap agar La Rimpu dapat mengadakan lebih banyak pelatihan yang fokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan perempuan, pengelolaan konflik, dan pemberdayaan ekonomi perempuan. Ia juga ingin agar program ini menjangkau lebih banyak perempuan di desanya dan desa-desa sekitar. “Kami sangat membutuhkan lebih banyak kegiatan yang memberikan kami wawasan dan keterampilan untuk bisa mandiri dan berkontribusi lebih banyak dalam pembangunan desa,” tambah Putri.
Baca juga: Percakapan Keluarga: Girl’s Talk, Bullying dan Memeluk Keunikan Diri
Putri bercita-cita untuk membentuk komunitas perempuan muda yang lebih solid di desanya, dengan dukungan berkelanjutan dari La Rimpu. Ia percaya bahwa kolaborasi antara komunitas dan program pemberdayaan dapat menciptakan perubahan yang lebih besar. “Semoga La Rimpu terus mendampingi kami dalam jangka panjang, agar desa kami benar-benar menjadi contoh desa damai yang sesungguhnya,” pungkasnya penuh harap.
Putri juga menginginkan adanya ruang untuk berbagi pengalaman antar perempuan dari berbagai desa, sehingga mereka bisa saling belajar dan mendukung. Ia yakin, melalui program-program seperti ini, perempuan di daerahnya dapat menjadi motor penggerak perubahan yang lebih besar.[]
*Miratun Syarifah, Program Officer WISE Initiative La Rimpu