Sekolah Rintisan Perempuan untuk Perubahan (La Rimpu) kembali melaksanakan kegiatan Forum Koordinasi Tingkat Kabupaten Bima di Kalikuma Library and Educamp, Ule, Kota Bima (22/9/2024) pagi.

Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari Program Desa Damai (Kampo Mahawo) dari kerja sama UN Women dan Wahid Foundation.

Kegiatan menyasar dua puluh lima fasilitator desa sasaran program desa damai yaitu Desa Dadibou, Desa Roka, Desa Renda, Desa Penapali, dan Desa Kalampa.

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Pembina Yayasan La Rimpu, Prof. Abdul Wahid. Dalam sambutannya, ia menyampaikan pentingnya gagasan dan ide diwujudkan dalam aksi dan gerakan bersama.

“Kita sudah bergerak, dari kita yang bergerak ini, bsru kita tahu bahwa pekerjaan itu harus dimulai dan kita berpikir kenapa tidak dari dulu kita lakukan gerakan seperti ini.” Cetusnya di depan puluhan fasilitator desa.

Selain itu, akademisi UIN Mataram ini mengingatkan bahwa Orang Bima selalu punya pikiran besar namun jarang diimplementasikan dengan baik. “Kalau kita bicara seolah persoalan dunia selesai dalam empat hari.” Ungkapnya.

Kegiatan Forum Koordinasi Tingkat Kabupaten Bima ini dimanfaatkan untuk memfasilitasi fasilitator desa untuk membuat ToR dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disampaikan oleh fasilitator La Rimpu.

Fasilitator Desa Kalampa sedang berdiskusi merumuskan program

Namun, sebelumnya, fasilitator desa menjelaskan terlebih dahulu hasil-hasil kegiatan Musrenbangdes Perempuan beberapa waktu lalu di desa masing-masing.

Dalam kegiatan ini pula, terungkap beberapa usulan program dari fasilitator desa, salah satunya tentang pemuktahiran data di desa untuk mengetahui keadaan masyarakat terkini.

“Penting bagi kita untuk melakukan pemuktahiran data kemiskinan. Sehingga usulan program pemberdayaan ekonomi perempuan, pelatihan UMKM bisa tepat sasaran.” Ungkap Erita, fasilitator Desa Dadibou.

Selain itu, banyak fasilitator desa yang mengusulkan pentingnya pemberdayaan kaum muda desa. Mereka meyakini bahwa kaum muda sebagai generasi penerus bangsa yang harus diselamatkan dari hal negatif.

“Kami mengusulkan agar program pembentukan sanggar seni di tiap dusun di Desa Kalampa. Hal ini untuk mengakomodir kreativitas pemuda.” Usul salah seorang fasilitator Desa Kalampa.

Harapannya, hasil dari Forum Koordinasi Tingkat Kabupaten Bima ini nantinya bisa menjadi program unggulan yang akan disampaikan fasilitator desa pada kegiatan musyawarah desa masing-masing.[]