Rangkaian kegiatan Program Desa Damai (Kampo Mahawo) kerja sama La Rimpu bersama Wahid Foundation dan UN Women kini sudah memasuki agenda rencana aksi desa dari hasil kegiatan Musrenbangdes Perempuan.
Untuk Desa Renda, kelompok perempuan di Renda menginisiasi hadirnya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang diinisiasi oleh Perempuan Penggerak Generasi.
Baca juga: Kegiatan Musrenbangdes Perempuan
Adapun Kelompok Perempuan Penggerak Generasi tersebut merupakan kelompok perempuan yang langsung di-SK-kan oleh Pemerintah Desa Renda.
Inisiasi pembentukan PKBM tersebut, hadir dalam kegiatan Musrenbangdes Perempuan ke-2 yang dilaksanakan pada 5 Oktober 2024 lalu di Aula Kantor Desa Renda.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Sekretaris Desa Renda, Ali Akbar, S.H tersebut dihadiri oleh kelompok perempuan dari beragam latar belakang di Desa Renda.
Ali Akbar, S.H, selaku Sekretaris Desa Renda menyatakan Desa Renda selama ini selalu melibatkan perempuan dalam merumuskan RKPDes Renda.
“Hal ini, merupakan bentuk keterbukaan Pemerintah Desa Renda dalam menggali perspektif perempuan dalam perumusan kebijakan di tingkat desa.” Jelas Ali Akbar.
Selain itu, Arief Hidayat, M.Pd, dari perwakilan La Rimpu menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk Pemerintah Desa Renda yang telah melibatkan perempuan dalam kerja-kerja pembangunan desa.” Ungkap STIKES Yahya Bima ini.
Dari pantauan tim larimpu.org, kegiatan Musrenbangdes Perempuan ke-2 ini juga dihadiri oleh berbagai unsur Pemerintah Desa Renda termasuk Ketua BPD dan Ketua Karang Taruna Desa Renda.
Dari hasil presentasi pewakilan Kelompok Perempuan Penggerak Generasi, PKBM Desa Renda ini salah satu tujuannya ialah untuk mengidentifikasi, merencanakan, dan mengelola potensi pendidikan dan mengembangkan talenta generasi muda Renda.
Miftahul Jannah, selaku pengurus Kelompok Perempuan Penggerak Generasi mengharapkan partisipasi masyarakat dan Pemerintah Desa Renda untuk menyukseskan program ini demi terwujudnya generasi muda yang cerdas.
“Ayo kita sama-sama, indo dei ru’u cou wali, ede du dei ru’u ndai wali, ana-ana ndai wali.” Pungkasnya.